Alasan seorang karyawan betah bekerja, bukan hanya soal gaji yang tinggi dari tempat mereka bekerja. Kenyamanan di tempat kerja pun sangat berpengaruh terhadap betah atau tidaknya mereka bekerja di suatu tempat. Jika seorang karyawan merasa tidak nyaman dengan tempat kerjanya, otomatis mereka merasa bosan dan pada akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Salah satu bentuk ketidaknyamanan itu diantaranya; rekan kerja yang suka menjatuhkan, selalu
bikin ulah, jutek, tidak ramah, senioritas, dan lainnya. Apa lagi jika di tempat kerja tersebut
atasannya adalah orang yang galak, wah pasti tidak lama para pekerja bisa
bertahan di tempat kerja seperti itu. Akhirnya, karyawan memilih resign dan akhirnya
menjadi pengangguran lagi. Hal ini harus dihindari untuk meminimalisir tingkat
pengangguran di indonesia, di sini harus ada peran konselor untuk menangani hal
ini. Diantara:
Konselor, akan membantu karyawan menemukan titik terang dari
kebuntuan yang sedang dirasakan oleh karyawan. Konselor akan memberikan arahan
kepada karyawan agar nantinya bisa lebih nyaman lagi berada di tempat kerjanya,
hal yang bisa iya sarankan ialah memberikan pandangan yang seperti ini;
Langkah
pertama yang bisa dilakukan tentunya adalah introspeksi diri. Sudahkah bersikap
baik dan berusaha menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja? Bila belum,
resign bukanlah jalan keluar untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik.
Karena kemungkinan besar masalahnya ada dalam diri kamu sendiri. Jadi harus
berubah dan berusaha beradaptasi. Jangan berharap selalu dimengerti orang lain.
Orang-orang memiliki terlalu banyak beban hidup yang harus dipikirkan dari pada
pusing-pusing memikirkan bagaimana caranya membuat anda bahagia di kantor.
Kalau cukup nyali, bisa melakukan survey, kira-kira hal apa yang tidak disukai
oleh rekan kerja kamu dari dirimu, tanyakan dengan jujur dan katakan bahwa kamu
ingin memperbaiki diri. Kemudian apabila rekan kerja kita semakin suka
menjatuhkan kita, sebaiknya kita tetap bekerja dengan baik dan jangan terlibat
di dalamnya. Cueklah walau mungkin diri kitalah yang akan disingkirkan tapi
yakinlah bahwa rejeki setiap orang sudah diatur oleh Tuhan. Dan tetaplah
semangat, tetaplah berikan performa terbaiik.
Kemudian
masalah bos yang otoriter dan tidak pengertian, bos adalah atasan kita di
kantor, kalau bos bertindak sewenang-wena terhadap kita, kita jangan buru-buru
menyalahkan sepenuhnya, ada hal-hal yang harus kita perhatikan. Diantaranya;
Perlu
diketahui, si bos marah besar tentu ada sebabnya. Mari introspeksi diri dulu.
Dari kejadian pertama kita diomelin, tentunya kita bisa menebak seperti apa
karakter atasan kita tersebut. Hasil kerja seperti apa yang ia sukai dan yang
tidak ia sukai. Bila sudah tau, berusahalah memberikan hasil kerja terbaik yang
bisa anda lakukan. Lihat juga sisi positifnya, bos model begitu akan membuat
kita tetap rendah hati dan menyadari bahwa kita masih harus banyak belajar
untuk mencapai kesempurnaan. Nah, kalo sudah berusaha sebaik mungkin, dan si
bos masih suka marah-marah tidak jelas, sangatlah wajar bila pada akhirnya kamu
mengambil keputusan untuk resign, karena meski bawahan kamu juga manusia yang
tidak bisa diperlakukan seenaknya. Selanjutnya kalau ketidaknyamanan itu datang
karena merasa bos kurang peduli atau kurang perhatian, Sebaiknya kita kembali
ke motivasi awal untuk bekerja bukanlah untuk mengesankan siapa-siapa. Tetaplah
bekerja dengan baik dan sadarilah bahwa Tuhan maha tau dan tak ada hal baik
yang akan sia-sia.
Hal-hal kecil seperti ini sering
sekali diabaikan oleh karyawan. Merasa dirinya telah benar tapi melupakan
posisinya sebagai bawahan yang seharusnya memiliki tindakan yang lebih lagi
untuk dapat mengambil hati dan lebih bersikap sosial terhadap rekan kerjanya. Tentunya
hal-hal ini bisa disampaikan oleh konselor kepada para karyawan agar nantinya
tidak ada lagi permasalahan yang ditimbulkan karena alasan ketidaknyamanan
tempat kerja, khususnya hubungan antar karyawan dan bos dengan karyawan.
0 Response to "masalah karyawan di kantor (Kenyamanan Hubungan Kerja) dan solusinya"
Posting Komentar