Teknik Labor Konseling



Hai blogger..
Semoga hari-hari-harimu penuh dengan kebahagiaan dan suka cita. Kita ngebahas apa nie sekarang? ada yang suka curhat ngak disini? Tentunya setiap orang pasti pernah dong curhat atau bahkan dengerin orang curhat. Enakkan mana antara curhat sama dengerin curhat? Pastinya dua-duanya enaklah, tergantung sama situasi dan kondisi aja J
Kalian semua pernah denger ngak sih istilah konseling? Pasti pernah dong, paling enggak waktu kalian sekolah lah. Kalian masuk ruang BK, terus kalian datengin tuh guru Bknya. Kalian cerita nanti apa yang kalian ceritain Insyaallah bakalan di dijaga rapet-rapet dan hanya kalian berdua aja yang tau. Bedanya curhat sama konseling apa sih sist? Kalian nanya itu? Gini ya, sebenarnya sepintas sama, namun pelaksanaannya beda banget loh guys. Kalo curhat sama itu kalian bisa lakuin sama siapa saja, sama orang yang baru kalian temuin di jalan, sama temen kalian, sahabat, pacar, orang tua, bahkan bude kantin bisa kok jadi tempat curhat kalian. Asal kalian nyaman aja kok guys. Ahaha... tapi, kalo konseling kalian bener-bener harus cari orang yang profesional yang bener-bener berasal dari bidangnya. Salah satunya ya ko guru Bk kalian. Karna apa, karena kalo Cuma sekedar curhat mungkin aja yang kamu bicarain keorang itu bisa meluber kemana-mana, dan itu buat masalah kamu bukannya selesai malah nambah guys. Tapi, kalo kalian dateng ke orang yang tepat mau kalian cerita apa pun, aib apa pun bakalan aman banget kok.
Nah disini, mimin mau buka sedikit nih ada 5 hal yang nantinya bakalan dilakuin oleh konselor saat dia nanggepin cerita kamu. Namanya tekhnik labor konseling. Ada lima hal yang akan dibahas dalam teknik labor konseling ini, yang kelimanya dapat terus dilakuin selama proses konseling berlangsung, diantaranya:
1.       TaBuk
TaBuk atau Pertanyaan terbuka adalah bentuk pertanyaan yangmemiliki jawaban yang luas dan banyak. Lebih kurangnya kayak gitu guys. Contoh kaya tanya dari pertanyaan terbuka dalam konseling ini, diantaranya;
a.       Apa, contohnya apa yang sedang mengganjal dihati kamu sekarang?
b.      Kapan, contohnya kapan terakhir kali kamu bertemu dengan dia?
c.       Bagaimana, contohnya bagaimana bisa dia ninggalin kamu untuk orang lain?
d.      Dimana, contohnya dimana kalian pertaman kali kencan?
Nah, itu tadi pertanyaan-pertanyaan terbuka yang bakalan diajukan oleh konselor kalian dalam proses konseling nanti guys. Kalo kalian nanya kenapa kami bakalan ngajukan pertanyaan terbuka, jawabannya simple kok guys. Kami pengen tau banyak tentang perasaan-perasaan yang mengganggu kalian (bukan masalah ya, tapi perasaan). Kalo kami Cuma ngajukan pertanyaan tertutup seperti, apakah kamu masih sayang sama dia? Nah itu jawabannya kalo ngak iya pasti tidak. Itu maksud dan tujuan kami sebagai konselor mengajukan pertanyaan terbuka seperti tadi.
2.       Dormin
Dormin atau dorongan minimal merupakan semua isyarat, anggukan, sepatah kata, atau suara tertentu, gerakan anggota badan atau pengulangan kata-kata kunci yang menunjukkan bahwa kami sebagai konselor mempunyai perhatian dan ikut serta dalam pembicara kalian guys. Anggukan dan isiyarat ini sangat simple banget, tapi ini maknanya besar karena menandakan bahwa kami sangat memperhatikan saudara bercerita. Seperti,
“Mmm”
“ A-haa..”
“ Ya”
“ Lalu”
“ Jadi”
Simple banget bukan, nah dari hal-hal simple itu aja sudah menjadi perhatian bagi kami untuk kalianJ.
3.       KoPI
KoPi atau Kontak Psikologis adalah sebuah kontak yang akan kami bangun sejak awal proses konseling berlangsung. Ini loh guys yang ngak akan pernah kami lupain sepanjang proses konseling dan bakalan bikin kalian klepek-klepek kalo konseling langsung dengan konselor. Sejak awal proses konseling kami sudah berusaha membangun keakraban dan kontak batin dengan kalian, menanamkan sikap empati yang luar biasa, adanya tautan psikologis, dan yang paling dalem adalah kami mencoba untuk melihat kegalauan kalian lewat kacamata kalian, bukan kacamata pribadi kami. Satu hal bocoran, ialah kalo kalian dateng ke kami sebagai klien, prinsip yang kami pegang teguh adalah KLIEN TIDAK PERNAH SALAH. Kenapa? Karena kalian dateng ke kami dengan tujuan ingin mengusir semua hal yang mengganggu kalian, kalo kami malah menyalahkan prilaku kalian, jadi bukannya mengusir kegalauan malah kami malah bikin kalian tambah galau kan. Ahaha. Jadi guys, datenglah pada orang yang bener-bener tepat J
4.       Mengenal Perasaan
Mengenal perasaan adalah kepekaan konselor terhadap berbagai perasaan yang disampaiakn klien. Disini tugas kami adalah mengenal dengan mendalam perasaan kalian, bisa saja perasaan awal yang kalian katakan kepada kami sebenarnya bukan perasaan asli kalian. Misalnya, awalnya kalian bilang kalian sedih, namun setelah bercerita panjang lebar ternyata kalian bukannya sedih tapi kecewa. Nah inilah tujuan kami kenapa kami harus mengenal berbagai jenis perasaan di dunia ini, bahkan perasaan yang belum memiliki nama sekalian pun harus kami ketahui agar kami nggak salah menamai perasaan kalian J. Tujuannnya untuk apa sih kami melakukan ini, pastinya untuk mengetahui secara pasti permasalahan yang sesungguhnya. Kalo salah perasaan, salah juga nanti permasalahannya, berlanjut ke salah penyelesaian guys.
5.                   Refleksi
Refleksi adalah mengatakan kembali apa yang diungkapkan klien dengan bahasa yang singkat, mengatakan kembali apa sebenarnya perasaannya, menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi di diri klien dengan syarat TIDAK BOLEH PANJANG_PANJANG. Kalo kesimpulannya panjang-panjang nanti masuk ke bagian penutup dong :D
Apa tujuan dari merepleksi ini? Tujuannya adalah agar kami benar-benar yakin tentang hal yang mengganggu kalian, kami memastikan dengan cara kami agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses konseling kita nanti. Ada beberapa jenis refleksi yang biasa digunakan, yakni refleksi positif, negatif, dan normatif. Namun, dalam konseling kami tidak akan pernah menggunakan refleksi negatif, karena apa? Karena kami tidak ingin mematahkan emangat cerita kalian karena tersinggung dengan refleksi negatif kami. Makanya, hanya ada dua jenis refleksi yang akan digunakan dalam konseling nanti. Yakni refleksi positif dan refleksi normatif.
Nah guys, kita udah ngebahas panjang lebar ni tentang 5 teknik labor konseling. Apa kalian masih mau curhat abal-abal terus nanti cerita kalian kemana-mana kayak susu soda yang tumpeh-tempeh ?? ayo guys, beralihlah buat curhat ke orang yang tepat. Dijamin, nggak akan nyesel guys J

Oke thank’s buat hari ini. Sampai ketemu besok dibahasan lainnya. See you.

2 Responses to "Teknik Labor Konseling"