Teruntukmu, wanita yang saat ini tengah menggenggam utuh hati lelaki yang disampingku. Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan, namun jarak kita terlalu jauh untuk aku utarakan langsung di hadapmu. Oleh karenanya, izinkan aku menuliskan ini. Moga-moga kau bisa ikhlas setelah tau apa yang terjadi.Teruntukmu wanita. Pertama, aku menyampaikan maaf yang sedalam-dalamnya. Mungkin aku terlalu lancang mengambil posisimu untuk memberikan seluruh perhatian kepada lelakimu ini. Tapi sungguh, berada di sampingnya, mencurahkan seluruh perhatian kepadanya, menjadi bahu sandarannya, adalah hal yang sama-sekali tak pernah aku bayangkan. Sungguh, ini terjadi begitu saja.Tidak pernah ada sedikitpun niatan untuk merenggut seluruh perhatian yang harusnya hanya diberikan kepadamu seorang. Tapi maaf, mungkin ini adalah suatu kekhilafan. Mungkin kau ingin tahu ini sejak kapan, dan akan kuberi tahu segera. Ini terjadi sejak aku masih bukan apa-apa dan hanya mampu memandangnya dari jauh. Sungguh, lelakimu ini benar-benar idola para kaum hawa di lingkungannya. Asal kau tahu saja, malah sebelum aku ada wanita yang benar-benar menjadi gila karena ternyata lelakimu ini sudah punya kau, sebagai bidadarinya.Awalnya, hanya sebuah mimpi untuk aku bisa menyapa dan meraih balasan sapanya. Tapi Tuhan yang Maha Penyayang memberikan jalan. Entah sejak kapan, kami bukan hanya saling sapa, tapi juga saling temu dalam pertemuan kecil yang alibinya prihal kerja. Sungguh, semua terasa seperti mimpi bagiku. Asal kau tahu saja, ini terjadi tanpa kesengajaan. Kau tahu bukan, setiap kejadian selalu ada campur tangan Tuhan didalamnya. Kau ingat bukan, kalau sebuah pertemuan dan perpisahan itu tiada yang sia-sia. Begitupun kebersamaan ini, ada campur tangan Tuhan dan jawaban atas doa-doaku. Maaf wanita, aku diam-diam mendoakan lelakimu ini di tiap sujudku.Prihal apa yang telah kami lakukan bersama, haruskah aku sampaikan juga? Baiklah, tidak akan ada lagi yang ditutup-tutupi. Biarlah kau tahu semuanya hingga nanti tiada kesalahpahaman lagi antara kita. Wanita, lelakimu itu adalah sosok yang bijaksana yang pernah aku temui, dia sabar dan benar-benar mampu meneduhkan hati. Yah, dialah calon imam idaman setiap hawa, begitu juga aku. Jika aku harus jujur, ingin sekali aku menjadi pendampingnya nanti. Tapi tidak, aku tidak akan ingin berharap apapun, karena baginya kau adalah satu-satunya calon pendampingnya nanti.Wanita, dia menjagaku dalam banyak kesempatan. Prihal beribadah kepada Tuhan, dialah yang paling sering mengingatkan. Sungguh, dengannya aku menjadi jauh lebih baik dari aku yang sebelumnya. Menjaga aurat seutuhnya, dialah yang paling sering meminta menjaga. Lalu soal rasa, dia tanamkan dalam-dalam bahwa jangan pernah mencintai manusia hingga melebihi cinta kepada Tuhan Sang Pecipta. Dialah yang kemudian mengingatkan bahwa berpeganglah pada keyakinan bahwa Tuhan kan datangkan yang lebih baik akhlaknya. Wanita, maafkan aku jika ini membuatmu cemburu. Tapi sungguh, ini akan menjadi lebih baik agar nanti tiada kesalahpahaman lagi diantara kita.Aku seolah mengganti posisimu sekejap. Iya, jarak memisahkan kalian yang menghalangi untuk jumpa. Lalu aku disini masuk menyelinap diam-diam. Maaf, ini juga sebuah ketidaksengajaan. Sudah kubilang bukan, sungguh aku tidak tahu jika ternyata dia telah bersamamu cukup lama. Demi dia, aku tidak akan merenggut ikatan kalian. Hanya saja, untuk beberapa waktu kedepan izinkan aku untuk tetap menjadi “KAU” untuk sementara. Sebentar saja, setidaknya sampai dia kembali pada jarak yang dekat denganmu. Tidak akan ku biarkan dia diusik wanita yang lain, aku akan menjaganya untukmu.Kedua, aku ingin sedikit mengungkap sebuah rahasia besar padamu. Bagaimanapun cerita yang kami lalui beberapa waktu ini, sungguh tak sedetik pun dia melupakan bahwa kalian tengah terikat. Bahkan di sebuah kesempatan tak jarang dia menyanjung betapa sempurnanya kamu wahai wanita. Tentang rencana-rencana besarnya untuk nanti meminangmu. Sempat tersampaikan sebuah permintaan doa agar nantinya kalian benar-benar bisa bersanding di pelaminan berdua. Lelakimu yang sedang disampingku ini benar-benar menjadikanmu calon dari anak-anaknya kelak.Aku bahkan tidak pernah sama sekali melihat rupamu seperti apa secara nyata, tak pernah jua mendengar suaramu yang mungkin membuat teduh hatinya. Tapi sekali aku dibuat terpana ketika tak sengaja aku temui potretmu di ponselnya. Sungguh, kaulah bidadari yang nantinya akan menjadi pendamping lelaki yang saat ini disampingku ini. Tak akan mungkin dia melepasmu untuk aku yang jauh dari kata baik ini, kaulah sosok yang benar-benar membuat teduh.Untukmu wanita yang saat ini menggenggam utuh hati lelaki yang disampingku. Berjuta maaf aku sampaikan tentang kelancangan yang telah aku perbuat. Sungguh aku tak sangka semua terjadi dan berlanjut hingga sejauh ini. Tapi aku yakinkan kau prihal sesuatu, aku tak akan pernah merebutnya dari genggammu. Jika sekarang kau dapati aku terus disampingnya, anggap saja aku tengah menjaganya menggantikanmu untuk sementara sebelum dia kembali lagi padamu.
Sabtu, 26 November 2016
0 Response to "Teruntuk Wanita Yang Tengah Menggenggam Utuh Hati Lelaki yang Disebelahku"
Posting Komentar