Part 2 Kau Alasanku Terluka Bukan "HUJAN"

Tentang luka...
Boleh kah aku menyebut kau sebagai alasanku terlukaa ?
Sungguh, mencintaimu sama seperti mencari luka..
Pedih memang, sakit benar, tapi toh bekasmu akan kekal..
Bahkan saat kau bawa penawar sekali pun
Sungguh, ini hati bukan siku
Tentang luka...
Bolehkah aku menyebutmu alasanku terluka?
Sungguh, mencintaimu tak seperti aku mencintai hujan..
Toh hujan tak pernah membuatku terluka
Bahkan lecet pun tidak...
Sungguh, ketika kusamai kau dengan hujan, naluri berontak
Karena berbeda kau dengan hujan
Kau menoreh duka, hujan menanam suka
Tentang luka...
Kau, adalah manusia yang ditakdirkan untuk melukaiku
Dan hujan, adalah anugrah yang Tuhan turunkan untuk memelukku
Aku, mencintai setiap rintik yang tuhan berikan
Kemudian rintik itu jatuh membasahi pipiku
Itu cinta, dia menyejukkanku
Aku, mencintai genangan yang dibuat oleh rintik hujan
Kemudian genangan itu aku mainkan
Dia pun tak marah, malah memercikkan airnya kepipiku
Sungguh ini cinta, membuatku tertawa
Kemudian kau, sebuah alasan untuk aku terluka
Kau, datang, meminta cintaku, lalu hatiku, kemudian ragaku
Kau, pergi, merusak cintaku, mencuri keping hatiku, merusak ragaku
Sungguh,, bahkan hujan yang jatuh ketanah pun tak pernah merasa setinggi itu
Betapa tulusnya hujan memelukku
Dengan hangat, dengan lembut, dengan cinta
Sedangkan kau, alasaku terluka
Kau memelukku dengan dinginmu, membuatku terbuai, lalu kau tikam
Tidak
Sampai Hujan tak kan turun lagi pun kau tak kan pernah seberharga hujan
Bahkan sampai aku merindukan rintik hujan yang mungkin tak kan jatuh lagi  pun aku tak akan merindukanmu
Sungguh, Kau Alasanku Terluka Bukan HUJAN !

0 Response to "Part 2 Kau Alasanku Terluka Bukan "HUJAN""

Posting Komentar